07 Juni 2008

Euro 2008 Austria-Swiss : Penyisihan Grup (Group Elimination)

Dalam rangka menyambut Euro 2008 yang tinggal menunggu beberapa jam lagi, saya akan mencoba untuk membahas Euro 2008 mulai dari penyisihan grup hingga partai final yang akan dilangsungkan tanggal 29 Juni 2008 (30 Juni 2008 dini hari WIB) di Wina, Austria nanti.

Pertama-tama, mari kita bahas satu per satu tim-tim yang ada di tiap-tiap grup.



















Grup A
Di dalam grup ini, berkumpul runner up Euro 2004, Portugal (jagoan saya), salah satu semifinalis Euro 2008, Republik Ceko, salah satu tuan rumah di Euro 2008 ini, Swiss, dan juara ketiga Piala Dunia 2002, Turki.

Pertama-tama, saya akan membahas tim Portugal terlebih dahulu (Maaf ya, bukan karena saya pendukung Portugal terus saya membahas tim yang saya dukung dulu. Saya memang pendukung Portugal, tapi bukan karena itu saya membahas tim ini duluan. Saya cuma mengurutkannya secara abjad doank, jadi kalau Anda mau mencari informasi tim yang Anda dukung jadi lebih gampang.) Tim Portugal yang menjadi finalis Euro 2004 tahun lalu ini, kini sudah jauh berbeda daripada Portugal yang empat (4) tahun lalu. Para pemain muda yang masuk Timnas Portugal empat (4) tahun yang lalu, kini telah jauh lebih matang daripada empat (4) tahun yang lalu. Sebut saja seperti Cristiano Ronaldo dan Nani (MU/ENG) yang baru saja membawa klubnya itu juara Liga Champions 2007/2008 untuk ketiga kalinya atau Ricardo Quaresma (FC PORTO/POR) yang dikabarkan akan ikut dibawa oleh pelatih baru Inter Milan, Jose Mourinho, sebagai bagian dari belanja besar klub Italia itu untuk musim depan. Dengan bimbingan dari para generasi tuanya, seperti Nuno Gomez dan Deco, nampaknya generasi muda ini mampu melanjutkan kegemilangannya di Euro 2008 nanti, dengan tetap bersama pelatihnya empat (4) tahun yang lalu, Luiz Felipe Scolari, meski sempat terseok-seok di penyisihan grup kualifikasi pra-Euro 2008 dan akhirnya lolos sebagai runner-up mendampingi Polandia yang baru pertama kalinya lolos ke Piala Euro ini. Apalagi yang ditunjuk sebagai kapten adalah C. Ronaldo (semoga aja dia bisa berkonsentrasi penuh ke Euro 2008 ini dan tidak memikirkan tawaran Real Madrid yang sinting itu). Transisi generasi dari generasi “Nuno Gomez” ke generasi “Christiano Ronaldo” ini nampaknya sudah dimulai.
(Maaf ya kalau kebanyakan “empat tahun yang lalu”-nya. Soalnya cuma gara-gara si Yunani itu, Portugal gagal juara di Euro 2004 yang lalu.)

Kemudian, selanjutnya saya akan membahas mengenai Republik Ceko. Kegagalan Petr Cech dalam final Liga Champions tahun ini pasti masih ada dalam benaknya. Oleh karena itu, rasa penasarannya itu pasti akan dibayarnya dengan menjuarai Euro 2008 ini. Apalagi skuad Timnas Rep. Ceko tahun ini tidak jauh berbeda dengan Timnas Rep. Ceko empat tahun yang lalu ketika mereka menjadi salah satu semifinalis Euro 2004 saat tu sebelum langkah mereka dihentikan oleh sang juara “tak terduga”, Yunani. Meskipun tidak banyak pemain muda yang bisa mereka andalkan, namun dengan pengalaman dan jam terbang yang tinggi, mereka yakin akan menembus ke final Euro 2008, kalau perlu menjadi juara. (Saya ingin melihat lagi Pter Cech bertarung dengan Cristiano Ronaldo).

Selanjutnya, saya akan membahas mengenai salah satu tuan rumah di Euro 2008, Swiss. Meskipun mereka berada di grup yang cukup keras, namun Alexander Frei dkk tetap yakin bisa memenuhi target untuk paling tidak bisa menembus perempat final. Mereka tergabung dalam grup A bersama Portugal (jagoan saya), Rep. Ceko, dan Turki. Dari seluruh peserta itu, terbilang hanya Turki saja yang nampaknya setara dengan mereka. Selain itu, Portugal dan Rep. Ceko masih satu level di atas mereka. Namun, dukungan penonton menjadi senjata tersendiri bagi mereka. Kuncinya ada pada pertandingan perdana melawan Rep. Ceko ini yang akan disiarkan secara langsung oleh RCTI 22.15 malam ini. Jika mereka mampu paling tidak menahan imbang Rep. Ceko maka pertandingan selanjutnya akan menjadi lebih mulus, karena mereka telah lebih percaya diri, sekalipun masih menyisakan pertandingan melawan Portugal, yang notabenenya di atas Swiss. Sebaliknya, apabila mereka kalah, maka pertandingan selanjutnya akan menjadi lebih berat, meskipun selanjutnya melawan Turki, yang notabenenya masih setingkat dengan mereka.

Terakhir, saya akan membahas mengenai Turki. Tim yang dianggap paling lemah (underdog) di grup A ini, bertekad ingin membuat kejutan di Euro 2008 ini. Mereka terinspirasi dengan sukses Yunani empat tahun yang lalu. Bukan tim unggulan, bukan pula tuan rumah, Yunani sukses meraih piala Euro 2004, meskipun di final mereka bertemu dengan tim tuan rumah itu sendiri, Portugal (Itu yang membuat saya kesal). Sepertinya hal itu bisa saja terwujud. Apalagi pemain muda mereka, Halil Altintop makin matang di klubnya. Begitu pula dengan teman-temannya yang lain di timnas. Ingat bahwa mereka adalah juara ketiga di Piala Dunia 2002 lalu. Dengan ini, jangan kaget kalau mereka bisa menjadi juara “tak terduga“ setelah Yunani (Jangan sampai, dech.)

Grup B

Setelah cukup panjang lebar menjelaskan mengenai tim-tim yang ada di grup A, kini kita beralih ke grup B. Di dalam grup ini, ada salah satu tuan rumah, Austria, juara ketiga Piala Dunia 2006, Jerman, satu-satunya tim yang mampu mengalahkan Inggris di Wembley pada kualifikasi grup pra-Euro 2008, Kroasia, dan tim yang sarat akan pengalaman di Piala Dunia dan kini menjadi satu-satunya tim non-tuan rumah yang lolos ke Piala Euro, Polandia.

Pertama-tama, kita akan membahas tentang sang tuan rumah lainnya di Euro 2008 ini, Austria. Tim yang baru pertama kali ini tampil di ajang Piala Euro, yakin bisa membuat kejutan pada tahun pertamanya di Piala Euro ini, meskipun mereka lebih banyak mengandalkan pemain muda. Dukungan pennonton yang selalu dianggap menjadi pemain ke-12 juga akan menambah semangat mereka untuk lolos dari grup ini. Emanuel Pogatetz akan menjadi tumpuan di lini belakang. Andreas Ivanschitz (yang disebut-sebut sebagai “David Beckham”-nya Austria) akan menjadi inspirator dari permainan Austria.

Selanjutnya, saya akan membahas mengenai Jerman. Salah satu tim yang diunggulkan lolos dari fase grup ini tidak mau terlalu percaya diri (overconvidence) yang terkadang bisa membuat mereka terlalu meremehkan lawan (underestimate). Mereka hanya ingin bermain secara normal. Berbekal status sebagai juara ke-3 pada World Cup 2006 di negara mereka sendiri, mereka ingin lolos ke final Euro 2008 ini. Meskipun hasil ini sebenarnya lebih buruk dari pada World Cup 2002 yang diadakan di Korsel-Jepang (suatu tempat yang cukup asing bagi mereka mengingat penyelenggaraannya di Benua Asia), namun pada saat itu, Jerman masih didominasi oleh pemain-pemain senior, seperti Oliver Kahn, Michael Ballack, dll. Ketika transisi dari masa “Oliver Kahn” menuju masa “Lukas Podolski”, mereka sudah bisa langsung meraih prestasi sebagai juara ke-3 pada World Cup 2006 meskipun di negara sendiri. Mereka kini bertekad membawa pulang piala Euro 2008 ini. Apalagi, Michael Ballack masih penasaran atas kegagalan klubnya, Chelsea, dalam final Liga Champions 2007/2008 lalu.

Kemudian, saya akan membahas mengenai Kroasia. Tim yang secara luar biasa mengalahkan Inggris baik home maupun away dan membuat Inggris tidak lolos ke Euro 2008, kembali diunggulkan untuk lolos mendampingi Jerman dari grup B. Namun seperti Jerman, mereka tidak ingin terlalu percaya diri. Mereka ingin bermain lepas seperti ketika mengalahkan Inggris di Wembley, kandang Inggris, saat penyisihan grup pra-Euro 2008. Meskipun tanpa Eduardo da Silva yang masih dibekap cidera pasca pertandingan antara Arsenal v Birmingham City pada tahun 2007 lalu (yang membuat Arsenal, jagoan saya, tidak meraih satu gelarpun musim ini). Namun Niko Kranjcar dkk masih sangat yakin mereka bisa menjadi juara Euro 2008 ini.

Terakhir, saya akan membahas mengenai Polandia. Polandia dan Austria adalah tim yang untuk pertama kalinya lolos ke Euro 2008 ini tidak hanya di grup B ini, tetapi juga dari seluruh negara yang ikut berpartisipasi dalam Euro 2008 ini. Bedanya dengan Austria, jika Austria lolos karena berstatus sebagai tuan rumah (mungkin masyarakat di sana bisa menunggu lebih lama lagi jika Austria harus lolos melalui kualifikasi), Polandia lolos sebagai juara grup dalam penyisihan grup kualifikasi pra-Euro 2008 mendampingi Portugal. Oleh karena itu, Polandia tentunya tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini. Berbekal pengalaman mereka di Piala Dunia, mereka jelas akan berjuang habis-habisan untuk menjadi juara Euro 2008.

Grup C

Inilah yang saya dan mungkin para pembaca tunggu-tunggu. Saatnya membahas grup yang paling panas di Euro 2008 ini, yaitu grup C. Tak tanggung-tanggung, dua finalis Piala Dunia 2006 bergabung dalam grup ini, yaitu Italia dan Perancis. Selain itu di dalam grup ini juga berkumpul Rumania dan Belanda yang bertemu lagi setelah keduanya sudah bertemu di kualifikasi pra-Euro 2008 dimana Rumania berhasil keluar sebagai juara grup setelah di Belanda, keduanya bermain imbang 0-0 dan Rumania menang di kandangnya sendiri atas Belanda dengan skor 1-0.

Pertama-tama, kita akan membahas mengenai Belanda. Mereka sering disebut sebagai spesialis penyisihan grup, karena begitu mereka sampai di fase gugur (knock-out phase), mereka langsung keok. Tidak hanya di Piala Euro edisi sebelum-sebelumnya, tetapi hampir dalam semua turnamen yang mereka ikuti. Oleh karena itu, mereka telah menyatakan bahwa Euro 2008 ini akan mereka jadikan sebagai momen kebangkitan mereka. Dengan banyaknya pemain muda yang semakin matang di klubnya masing-masing, seperti Klass Jan Huntelaar (AJAX/NED) yang menjadi top skorer Liga Belanda musim ini dengan 33 gol dari 34 pertandingan dan Ryan Babel (LIVERPOOL/ENG) yang mampu membawa Liverpool menuju semifinal Liga Champions 2007/2008 yang ketiga kalinya dalam empat tahun terakhir ini, mereka yakin bisa lolos dari grup neraka ini (kata orang lain. Kalau kata saya, semua grup yang ada di euro 2008 ini akan sama sengitnya karena semua peserta di Euro 2008 ini hampir setara kemampuannnya). Apalagi, semangat Van Der Sar (MU/ENG), sang kiper utama MU dan Belanda ini sedang membara setelah membawa klubnya itu juara Liga Champions 2007/2008 untuk ketiga kalinya.

Selanjutnya, saya akan membahas tentang sang Juara Piala Dunia 2006, Italia. Keberhasilan mereka untuk merengkuh Piala Dunia 2006 tidak lepas dari tangan dingin sang pelatih saat itu, Marcello Lippi. Namun sejak dirinya meninggalkan Timnas Italia dan digantikan oleh Roberto Donadoni, banyak penggila bola Italia yang meragukan kapasitas pelatih ini. Mungkin para petinggi FIGC (PSSI-nya Italia) ingin mengubah Italia dari gaya bermain Marcello Lippi yang terlalu banyak mengutak-atik bola di tengah, bahkan terkadang ke belakang dan gaya yang tidak terlalu banyak disukai oleh para pengamat bola di dunia itu, menjadi sepakbola yang lebih menyerang. Namun masih ada lagi masalah dalam kubu Italia ini. Mereka tidak memiliki stok pemain muda yang berkualitas, paling-paling hanya Antonio Cassano, Marco Borrielo, dan Luca Toni yang dapat diandalkan. Mereka masih jauh lebih mengandalkan pemain-pemain tua, seperti Gianluigi Buffon, Alessandro Del Piero, dan Marco Matterazi. Ditambah lagi dengan cederanya salah satu pilar penting mereka di belakang, Fabio Cannavaro, semakin menambah panjang deretan pemain yang cedera sebelum Euro 2008 dimulai. Ironisnya, dirinya cedera setelah bertabrakan dengan salah seorang bek Fiorentina (maaf saya lupa siapa namanya). Yang mungkin lebih menyayat hati para fans Italia lagi, justru orang itulah yang kini diplot oleh sang pelatih, Roberto Donadoni, untuk menggantikan Fabio Cannavaro di belakang.(Mungkin saja ini stateginya agar masuk starting eleven. Maaf, bukannya buruk sangka. Tetapi, kesempatan untuk bermain di Euro 2008 ini sangat langka. Untuk masuk timnya saja sudah susah, apalagi sebagai starting eleven-nya). Namun, menurut sang pelatih, Roberto Donadoni, masalah itu tidak terlalu mengganggu persiapan mereka. Mereka tetap bertekad akan mengawinkan Piala Dunia 2006 yang sudah mereka dapat dengan Piala Euro 2008 ini. Sampai saat ini, hanya saingan terberat mereka, Perancis, yang mampu melakukannya. Mereka mengawinkan Piala Dunia 1998 dengan Piala Eropa 2000.

Kemudian, saya akan membahas mengenai sang runner-up Piala Dunia 2006, Perancis. Sang juara Piala Eropa tahun 2000 ini memang sudah tidak diperkuat lagi oleh Zinedine Zidane, yang sempat terlibat insiden dengan Marco “Matrix” Matterazi pada final Piala Dunia 2006 lalu dan membuatnya menerima kartu merah sehingga tidak bisa menjadi algojo saat adu penalti. Namun, nampaknya mereka tidak memiliki masalah dengan hilangnya sang bintang tersebut. Terbukti, Karim Benzema dkk mampu tidak terkalahkan dari seluruh pertandingan uji coba menghadapi Euro 2008. Ini artinya, mereka tidak memiliki terlalu banyak masalah dengan transisi generasi dari generasi “Zinedine Zidane” ke generasi “Frank Ribery” (Sama dengan transisi generasi jagoan saya, Portugal). Saya kira merekalah tim yang paling siap dan paling sedikit masalahnya di antara semua peserta Euro 2008. Namun, masih berkaitan dengan dengan kalimat pertama tadi, saya masih heran mengapa david Trezeguet tidak dipanggil ke timnas, padahal dia adalah top skorer ketiga di Italia (19 gol). Justru, Thierry Henry yang tidak terlalu bersinar di klub barunya, FC Barcelona, malah dipanggil oleh sang pelatih, Raymond Domenech. Mungkin ada alasan tersendiri mengapa sang pelatih tidak memanggil David Trezeguet (Mungkin sang pelatih masih dendam karena dia gagal mencetak gol ketika menjadi algojo dalam adu penalti pada final Piala Dunia 2006 lalu melawan Italia, padahal dia ditunjuk menjadi algojo pengganti Zinedine Zidane yang sudah terkena kartu merah duluan). Italia boleh saja jadi raja dunia, tetapi Perancis tidak akan membiarkan mereka menjadi rajanya Eropa. Terutama, Nicolas Anelka, yang ingin membayar kegagalannya dalam adu penalti ketika klubnya, Chelsea, melawan MU di final Liga Champions 2007/2008. (Seru nih kalau seandainya Nicolas Anelka ditunjuk untuk menendang penalti melawan sang kiper utama Belanda, Van Der Sar, yang dalam adu penalti pada final Liga Champions 2007/2008 lalu berhasil menahan tendangan penaltinya).

Terakhir, saya akan membahas Rumania. Meskipun mereka adalah underdog dalam grup ini, namun mereka justru senang dengan status tersebut, Adrian Mutu dkk menyebut bahwa julukan itu justru membuat mereka tidak terbebani. Mereka akan bermain lepas, sehingga mereka bisa lolos dari grup “neraka” ini. Ingat bahwa mereka lolos ke Euro 2008 dengan status sebagai juara grup kualifikasi pra-Euro 2008 setelah mampu menang atas Belanda di Rumania. Jika saat itu keduanya seri, maka nilai keduanya akan sama. Apalagi Adrian Mutu sedang bersemangat setelah membawa Fiorentina lolos ke kualifikasi Liga Champions musim depan. Jadi, jangan kaget kalau mereka menjadi juara “tak terduga” setelah Yunani. (Jangan sampai, dech.)

Grup D

Di grup D ini, terdapat sang “kuda hitam” yang menyingkirkan Inggris di kualifikasi pra-Euro 2008, Rusia, sang ahli kualifikasi, Spanyol, tim “biasa-biasa aja”, Swedia, dan sang juara bertahan, Yunani. Jika diperhatikan, maka Anda akan menyadari bahwa ini adalah anggota grup A pada Piala Eropa 2004 lalu. Hanya saja, Portugal tidak ikut pindah ke grup ini. Mereka digantikan oleh Swedia (Mungkin, karena benar-benar ingin juara, Portugak tidak mau pindah kali ya. Maklum, biasanya juara Piala Eropa berasal dari grup A)

Pertama-tama, mari kita bahas mengenai Rusia. Seperti yang sudah saya katakan di atas tadi, mereka-lah yang berhasil mengalahkan Inggris dalam perebutan satu tempat di Euro 2008 ini. Mari kita sedikit intermezzo perjalanan terjal Rusia menuju Euro 2008. Pada matchday ke-12, Rusia dikalahkan oleh Israel 2-1. Pada saat yang sama, Inggris berhasil merengkuh tiga (3) poin penting. Hal ini nampaknya lebih dikarenakan iming-iming bonus oleh para pemain Inggris yang kebetulan se-klub bersama salah satu pemain timnas Israel tersebut. Contohnya, John Terry mengatakan pada teman se-klubnya, Tal Ben Haim, bahwa jika dia dan timnya bisa menang melawan Rusia, maka dia dan siapapun yang mencetak gol kegawang Rusia akan diberi liburan ke mana saja yang mereka mau. Hal itupun terwujud. Rakyat Inggris, terutama, para pemain timnas Inggris, sangat berterima kasih kepada Tal Ben Haim dkk. Karena telah mengalahkan musuh terberat mereka, Rusia. Pada matchday ke-14 (terakhir), ketika Inggris harus melawan Kroasia di Wembley sedangkan Rusia meladeni Andorra. Inggris saat itu hanya butuh hasil imbang untuk lolos dari “lubang jarum” itu, sedangkan Rusia wajib menang jika ingin tampil di Euro 2008 nanti dengan syarat Inggris harus kalah dari Kroasia. Tidak mau kalah dengan Inggris, terutama para pemainnya sendiri yang kebanyakan membela timnas Inggris, sang pemilik Chelsea, Roman Abramovic, yang berasal dari Rusia, mengiming-imingi bonus besar jika Kroasia berhasil mengalahkan Inggris. Akhirnya, hal itupun terjadi. Inggris kalah 2-3 dari Kroasia, sedangkan Rusia menang 1-0 atas Rusia. Dengan ini, Kroasia lolos sebagai juara grup didampingi oleh Rusia. Semua hasil itu tidak lepas dari tangan dingin sang pelatih, Guus Hiddink. Pelatih yang sering disebut sebagai “spesialis pelatih timnas underdog” itu berhasil menjaga agar permainan Rusia tetap stabil selama kualifikasi pra-Euro 2008. Keputusan Guus Hiddink memang selalu mengejutkan. Tidak terkecuali bagi timnas Rusia ini. Dia me-replace para pemain tua dengan pemain muda yang berkualitas. Yang cukup menarik, pemain yang diboyongnya kebanyakan berasal dari Zenit St. Petersburg, tim yang berhasil menjuarai Piala UEFA 2007/2008, seperti Roman Pavlucenko, dll. Dengan ini, bisa jadi mereka menjadi tim kejutan selanjutnya, mungkin tidak hanya bagi tim-tim yang berada di grup ini, tetapi juga bagi tim-tim lainnya yang berlaga di Euro 2008 ini.

Selanjutnya, saya akan membahas Spanyol. Tim yang berjuluk “El Matador” ini adalah satu-satunya tim yang belum pernah masuk ke final dalam turnamen apapun sejak tahun 2000, tetapi masuk 4 Besar FIFA Edisi Mei 2008 lalu (peringkat ke-4). Sesuatu yang sangat ironis ketika mereka dipenuhi oleh stok pemain-pemain berkualitas di klubnya, tetapi sangat sulit bahkan hanya untuk lolos ke fase eliminasi. Sebut saja seperti Fernando Torres (LIVERPOOL/ENG) yang berhasil membawa Liverpool menuju semifinal Liga Champions 2007/2008 yang ketiga kalinya dalam empat tahun terakhir ini atau David Villa (VALENCIA/SPA) yang berhasil membawa timnya itu juara Piala Raja Spanyol (Copa Del Rey). Namun, ketika sudah bergabung di timnas, mereka semua sepertinya “melempem”. Belum ada satupun gelar yang berhasil mereka persembahkan bagi Timnas Spanyol. Oleh karena itu, mereka menjadikan Euro 2008 ini sebagai pijakan baru mereka untuk merengkuh Piala Eropa yang baru mereka dapat sekali, itupun sekitar pada tahun 1900-an.

Kemudian, saya akan membahas mengenai Swedia. Meskipun tim ini boleh dibilang tidak banyak memiliki prestasi dalam kancah internasional dan tidak banyak cerita menarik yang dilewati oleh Swedia pada saat kualifikasi pra-Euro 2008 lalu, namun sesungguhnya mereka sudah mempersiapkan segala sesuatunya dengan sangat matang. Hal itu bisa dibuktikan dengan dipanggilnya kembali Henrik Larsson dalam timnas Swedia. Ini cukup mengejutkan mengingat Henrik Larsson sudah tidak dipanggil lagi sejak pasca Piala Dunia 2006 lalu. Dia sudah tidak lagi mengikuti rangkaian partai uji coba timnas Swedia, sampai akhirnya dipanggil kembali untuk memperkuat timnas Swedia. Bersama dengan Frederic Ljungberg dan Zlatan Ibrahimovic, timnas Swedia kini telah siap melakoni laga-laga di Euro 2008 nanti.

Terakhir, inilah dia sang juara bertahan, Yunani. Bukan tim unggulan, bukan pula tuan rumah, mereka berhasil mengejutkan seluruh mata dunia, terutama para pengamat bola di Eropa, ketika mereka berhasil menjadi juara Euro 2004 setelah mengalahkan sang tuan rumah satu-satunya saat itu, Portugal, yang notabenenya adalah salah satu tim kuat. (Menyebalkan!) Yang cukup menarik, partai penutup ini sama dengan partai pembukanya yang lagi-lagi dimenangkan oleh Yunani. (Sungguh menyebalkan!) Hal ini tidak lepas dari tangan dingin sang pelatih Otto Rehaggel. Dengan hanya bermodalkan pemain-pemain lokal yang minim jam terbangnya, dirinya mampu membawa Yunani juara Euro 2004. (Sangat menyebalkan!) Sebelum menangani timnas Yunani, dirinya sempat melatih salah satu klub Bundesliga, Kaiserlauthern. Dia membawa Kaiserlauthern juara Bundesliga hanya dalam waktu dua (2) tahun. Yang sangat mencengangkan, pada dua (2) tahun sebelumnya, Kaiserlauthern berada di Divisi I Liga Jerman! Oleh karena itu, Otto Rehaggel dibawa ke Yunani untuk menangani timnas Yunani. Kini, Yunani bukan lagi tim penggembira, mereka adalah tim unggulan. Hal itu bisa dibuktikan ketika UEFA menaruh mereka dalam Pot 1 pada kualifikasi Piala Dunia 2010 yang akan berlangsung di Afrika Selatan nanti, yang notabenenya merupakan pot para tim unggulan, seperti Italia, Perancis, Spanyol, dan Kroasia. Hal ini pun tidak hanya sembarang diputuskan oleh UEFA. Ada beberapa alasan yang kuat mengapa UEFA melakukan ini. Selain karena mereka menjuarai Euro 2004, mereka juga lolos ke Euro 2008 dengan tidak hanya sebagai juara grup, tetapi juga sebagai pengumpul poin terbanyak dalam kualifikasi pra-Euro 2008. Di dalam grup ini, berkumpul doa orang pelatih yang sama-sama selalu memiliki ide brilian, yaitu Guus Hidink di kubu Rusia dan Otto Rehaggel di pihak Yunani. Pertemuan keduanya sangat menarik untuk ditunggu. Yunani bertekad untuk mengulangi sukses mereka di Euro 2004. Jika berhasil, mereka akan menjadi tim pertama yang mampu mempertahankan Piala Eropa. (Jangan sampai!)

Nah, itulah dia beberapa bahasan singkat tentang tim-tim yang akan berlaga dalam penyisihan grup Euro 2008 ini. Posting-an saya masih akan terus berlanjut hingga final Euro 2008 pada tanggal 29 Juni 2008 (30 Juni 2008 dini hari WIB) di Wina, Austria nanti. Jadwal pertandingan untuk penyisihan grup Euro 2008 bisa dilihat di bawah ini. Jika ingin memberikan kritik atau saran, jangan segan-segan e-mail ke alamat e-mail saya di handinugr@yahoo.co.id atau handinug@gmail.com. Jadi, tunggu bahasan saya selanjutnya, ya.

(Jangan lupa isi polling-nya, ya!)

Jadwal Pertandingan Penyisihan Grup Euro 2008

Minggu, 8 Juni 2008

Grup A Swiss v Rep. Ceko (LIVE RCTI Minggu Dini Hari WIB)

Portugal v Turki (LIVE RCTI Minggu 02.45 WIB)


Senin, 9 Juni 2008

Grup B Austria v Kroasia (LIVE RCTI Senin Dini Hari WIB)

Jerman v Polandia (LIVE RCTI Senin 02.45 WIB)


Selasa, 10 Juni 2008

Grup C Rumania v Perancis (LIVE RCTI Selasa Dini Hari WIB)

Belanda v Italia (LIVE RCTI Selasa 02.45 WIB)


Rabu, 11 Juni 2008

Grup D Spanyol v Rusia (LIVE RCTI Rabu Dini Hari WIB)

Swedia v Yunani (LIVE RCTI Rabu 02.45 WIB)


Kamis, 12 Juni 2008

Grup A Rep. Ceko v Portugal (LIVE RCTI Kamis Dini Hari WIB)

Swiss v Turki (LIVE RCTI Kamis 02.45 WIB)


Jumat, 13 Juni 2008

Grup B Kroasia v Jerman (LIVE RCTI Jumat Dini Hari WIB)

Austria v Polandia (LIVE RCTI Jumat 02.45 WIB)


Sabtu, 14 Juni 2008

Grup C Italia v Rumania (LIVE RCTI Sabtu Dini Hari WIB)

Perancis v Belanda (LIVE RCTI Sabtu 02.45 WIB)

Minggu, 15 Juni 2008

Grup D Spanyol v Swedia (LIVE RCTI Minggu Dini Hari WIB)

Yunani v Rusia (LIVE RCTI Minggu 02.45 WIB)


Senin, 16 Juni 2008

Grup A Swiss v Portugal (LIVE RCTI Senin 02.45 WIB)

Turki v Rep. Ceko (LIVE Global TV/TPI Senin 02.45 WIB)


Selasa, 17 Juni 2008

Grup B Polandia v Kroasia (LIVE RCTI Selasa 02.45 WIB)

Jerman v Austria (LIVE Global TV/TPI Selasa 02.45 WIB)


Rabu, 18 Juni 2008

Grup C Belanda v Rumania (LIVE RCTI Rabu 02.45 WIB)

Italia v Perancis (LIVE Global TV/TPI Rabu 02.45 WIB)


Kamis, 19 Juni 2008

Grup D Yunani v Spanyol (LIVE RCTI Kamis 02.45 WIB)

Rusia v Swedia (LIVE Global TV/TPI Kamis 02.45 WIB)

NB : Jadwal dapat berubah sewaktu-waktu sesuai stasiun televisinya.























Tidak ada komentar: